Salah satu pulau yang dijadikan tempat wisata unggulan di Kabupaten Seram Bagian Timur. |
Bula, (23/02), MASIWANGPOS.COM – Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) , dengan keindahan alam yang luar biasa, menyimpan 114 titik potensi wisata yang tersebar di 15 kecamatan, namun sayangnya, potensi besar ini belum terkelola dengan maksimal. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Timur, Ramli Keliobas, dalam sebuah wawancara di Bula pada Kamis.
"Setelah melakukan pendataan menyeluruh, kami mencatat ada 114 titik wisata yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Namun, masih banyak yang perlu sentuhan pengembangan lebih lanjut," ungkap Ramli.
Potensi wisata yang ada di wilayah Seram Bagian Timur mayoritas berupa ekowisata, seperti pantai-pantai indah, air terjun, pemandian air panas alami, hingga spot diving yang menawarkan keindahan bawah laut dengan terumbu karang yang memukau. Meskipun beberapa destinasi sudah dikenal oleh masyarakat lokal, pengembangan infrastruktur dasar yang memadai menjadi tantangan besar agar tempat-tempat tersebut bisa lebih dikenal dan menarik pengunjung dari luar daerah.
Fasilitas-fasilitas pendukung yang masih minim, seperti jalan akses, sistem komunikasi, alat transportasi, dan fasilitas umum seperti toilet, menjadi faktor utama yang perlu dibenahi. Dengan penyediaan fasilitas yang memadai, potensi-potensi wisata ini bisa dengan cepat dipromosikan dan menarik wisatawan yang lebih luas, berpotensi mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Seram Bagian Timur.
"Kami yakin bahwa dengan adanya fasilitas yang lebih baik, wisatawan dari luar akan lebih mudah untuk mengakses dan menikmati keindahan alam kami. Akses jalan yang lebih baik dan komunikasi yang lancar sangat penting agar objek wisata ini bisa dikenal lebih luas," ujar Ramli.
Saat ini, sektor pariwisata di Seram Bagian Timur belum dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD, dengan target yang terus menurun. Sebelumnya, target PAD dari sektor pariwisata sempat mencapai Rp50 juta per tahun, namun kini hanya tersisa Rp10 juta per tahun. Pendapatan utama dari sektor pariwisata saat ini lebih banyak berasal dari retribusi karaoke dan penginapan di wilayah kabupaten, sementara kontribusi dari retribusi objek wisata masih sangat minim.
Pantai Gumamae, yang terletak sekitar empat kilometer dari pusat Kota Bula, saat ini menjadi objek wisata dengan kontribusi retribusi terbanyak. Namun, meskipun sudah memiliki potensi, sektor pariwisata Kabupaten Seram Bagian Timur masih perlu banyak perhatian dalam hal pengelolaan dan fasilitas agar dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian daerah.
"Sayangnya, sektor pariwisata kita belum bisa mencapai target yang diinginkan. Oleh karena itu, kami berharap ada perhatian lebih untuk pengembangan destinasi wisata yang sudah ada," tambah Ramli.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, potensi yang dimiliki Seram Bagian Timur tetap luar biasa. Jika dikembangkan dengan baik, kawasan ini memiliki peluang untuk menjadi salah satu destinasi wisata utama di Maluku, yang tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga kesejahteraan masyarakat lokal. (RKA).