 |
| Rapat Tim GTRA Tahun 2023 |
BULA - Kantor Pertanahan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Gelar Rapat Bersama Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang beranggotakan 20 Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah serta Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten SBT.
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Surya Bula, pada Senin (16/10/2023). Yang dibuka langsung oleh Asisten Satu Setda SBT Mewakili Bupati SBT, Dengan agenda penyampaian laporan hasil pendataan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) GTRA.
Sesuai tugas dan fungsi Tim GTRA adalah menjabarkan tentang pembuatan rencana kerja yang didalamnya terdapat pendataan TORA, yang merupakan kegiatan pengumpulan data potensi tanah objek Reforma Agraria pada lokasi yang ditentukan sebagai sumber TORA.
Pendataan ini sendiri dilakukan dengan menggunakan aplikasi mobile survey berbasis lokasi seperti Avenza Map. Pengumpulan data spasial potensi TORA dengan aplikasi mobile dengan alat-alat lainya yang dapat membantu dalam koleksi data dengan cepat dan mudah.
Dari hasil data yang dikerjakan, lewat tim teknis mampu memetakkan TORA di dua kecamatan sesuai rekomendasi Tim GTRA yakni Kecamatan Teluk Waru meliputi Desa Dawang, Adm Kampung Baru, Adm Solan, Negeri Belis sementara itu ada dua desa di kecamatan Tutuk Tolu yakni Negeri Sesar dan Air Kasar.
Laporan menunjukan Tim teknis berhasil melakukan penataan aset dan akses untuk Desa Dawang sebanyak 409 bidang tanah tersertifikasi, Desa Kampung Baru sebanyak 130 Bidang Tanah, Desa Solan 341, Desa Belis 157, sementara untuk Bonfia masih masuk dalam kawasan hutan sehingga belum dapat dilakukan sertifikasi sebelum ada pelepasan kawasan, hal yang berbeda dengan Negri Air Kasar dan Sesar menolak untuk dilakukan sertifikasi lahan.
Dikesempatan Rapat Tim GTRA tersebut Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) SBT Talimuddin Rumaratu, S. Sos., M. Si mendukung langkah Kantor Pertanahan SBT lewat Tim GTRA dirinya memberikan rekomendasi untuk dilakukan sertifikasi terhadap kelompok Tani Binaan HKTI yang tersebar di 15 kecamatan, sehingga target TORA berikutnya dapat mengakomodir petani-petani HKTI yang belum memiliki sertifikasi lahan.
"Saya apresiasi sekaligus berterimakasih kepada Kantor Pertanahan SBT, sekaligus saya merekomendasikan petani Binaan HKTI, saya sudah siapkan semua data yang dibutuhkan tinggal dilakukan pengukuran, ada anggota Tani kami di Kecamatan Bula Barat berjumlah 800 orang yang siap dilakukan pengukuran" Sebut Rumaratu.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang Bagian Timur, Juliana Jolanda Salhuteru, S. Sit. Mengiyakan usulan HKTI namun beliau tegaskan untuk wilayah transmigrasi belum dapat dilakukan menunggu data dari dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi.
"Untuk HKTI Kami siap, namun untuk daerah transmigrasi kami butuh pendampingan dari Dinas Transmigrasi, sebelum kami terbitkan sertifikat, karena ini menyangkut tanah dati atau tanah ulayat yang masuk dalam kawasan Transmigrasi" Jelas Jolanda. (TRA).
.png)
