Aktifitas Pasar Gumumae Bula. |
MASIWANGPOS.COM, BULA- Para pedagang pasar Gumumae yang berada di jalan Pantai Wailola Kecamatan Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, keluhkan lemahnya daya beli dan pengelolaan pasar yang tidak evektif sehingga cenderung mengalami kerugian, akibat banyak barang dagangan seperti Sayur dan bumbu masak yang membusuk.
Kendati harga sejumlah kebutuhan pokok masih tetap normal, namun menurut pedagang tingkat aktifitas pembeli sangat rendah.
Ibu Yusni, salah satu pedagang yang menempati lapak pasar Gumumae saat ditemui mengatakan, hingga saat ini harga bahan pokok mulai dari beras, tepung, gula pasir, minyak goreng hingga kebutuhan lainnya masih tetap normal.
"Hingga saat ini harga bahan pokok masih tetap normal seperti biasa". Sebutnya kepada, Masiwangpos.com, Kamis (2/03/2023).
Cuman sayangnya dirinya mengeluhkan soal lemahnya daya beli masyarakat saat ini. Menurunya belum ada langkah kongrit dari pemerintah daerah setelah pedagang yang direlokasi dari pasar lama yang beralamat di jalan timbul tinggalam, untuk mereka, karena respon pasar dinilai menurun, bahkan sepi pembeli.
Kata dia, bukan faktor persoalan harga bahan pokok tetapi karena faktor perputaran uang di kabupaten ini sangat lambat, selain itu karena kurang adanya keseriusan oleh pemerintah daerah dalam penertiban dan pengelolaan pasar.
"Di dalam kota Bula ini semua tempat sudah di jadikan pasar, padahal katong (kita-red) yang berjualan di pasar Gumumae ini setiap saat membayar pajak, malah seng (tidak) ada yang datang beli, orang lebih memilih balanja (belanja) dipinggir-pinggir jalan ketimbang ke pasar yang saat ini di sediakan oleh pemerintah daerah". Keta Yusnia salah satu pedagang sayur dan bumbu masak.
Oleh karena itu dirinya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah daerah terkait dengan kondisi pasar saat ini, agar pasar bisa kembali normal supaya daya beli masyarakat semakin meningkat.
Berbeda halnya dengan Bapak La Iwan, salah satu pedagang Ikan Mentah, Ia mengaku harga ikan makin naik, namun demikian pembeli tetap normal, salah satu penyebab kenaikan harga ikan karena menurutnya dalam beberapa hari terakhir gelombang laut tidak menentu akibat cuaca buruk yang melanda sebagian peraiaran SBT.
"Harga ikan di pasar gumumai mengalami kenaikan karena dengan cuaca ekstrim itu yang melanda parairan Maluku termasuk SBT" Sebut La Iwan.
Menurut Iwan kenaikan harga bukan karena sesuka hati tetapi disebabkan kurangnya hasil tangkapan nelayan lantaran cuaca buruk, Biasanya Ikan Cakalang per kg dengan harga Rp. 20.00p s.d 25.000, kini dijual dengan harga Rp. 35.000 s.d 40.000, sedangkan ikan kawalinya naik duakali lipat, dari harga Rp. 20.000 menjadi Rp. 40.000.
Namun kata Iwan, jika pasokan ikan mulai normal, malah pembeli semakin berkurang, karena katanya, banyak penjual ikan yang menjajakan jualannya disepanjang pantai Wailola, sehingga pembeli tidak lagi membeli ikan di Pasar Gumumae, tetapi mereka lebih memilih membeli ikan di lapak-lapak yang ada di pinggir jalan.
"Ini sangat merugikan Katong yang bajual di dalam pasar, kalo bisa pemerintah tolong tertibkan pedagang liar" ketusnya (ARM).