Foto: Ali Akbar Rumoma. (Korwil BPL PB HMI Jabodetabek-Banten) |
Jakarta - Prestasi Pendidikan di Indonesia kurang diperbincangkan hingga Nilai Kumulatif Pendidikan Pada akhirnya Turun drastis dibandingkan Prestasi Pendidikan Sebelumnya.
"Pemerintah Harusnya lebih serius mengambil Langkah Inovatif menyimpulkan Persoalan Tingkat Prestasi Pendidikan di Indonesia Dimasa Pandemi Covid 19". Ungkap Ali Akbar Rumoma kepada media lewat via Whatsapp Kamis 29/07/2021
Pandemi Covid 19 bukan saja menyerang Kesehatan Dan fisik Individu Manusia, Namun Pandemi Covid 19 juga menyerang Psikologi Jiwa Pelajar dan Mahasiswa Hingga Kurangnya minat Profetik Belajar lebih Baik.
"Sebagai Kader HMI, Saya menilai Pemerintah Indonesia Terlalu Memporsir Tenaga dan Pikirannya Hanya semata-mata Pada satu titik Kumulatif Saja dimasa Pandemi ini, hingga Mengabaikan Perkembangan Pendidikan".ujar Korwil BPL PB HMI Jabodetabek-Banten itu
Salah Satu Kelemahan yang tidak bisa diselesaikan Oleh Menteri Pendidikan Nasional yakni Kurangnya Metode Belajar yang belum dipersiapkan semaksimal mungkin hingga Pemaksaan Pun terjadi Pada Anak Usia Dini masih di bangku SD Dipaksakan Menggunakan pendidikan Melalui Zoom Maupun Googelmeting.
"Pemerintah Seharusnya Memfungsikan Organisasi Mahasiswa Dan Pemuda seperti HMI, PMII, GMNI, IMM, PEMKRI, dan yang lainnya untuk ikut serta membantu dalam Menyelesaikan Situasi Pendidikan dimasa Pandemi Covid 19".Ungkapnya
Agar Menimalisir tingkat Prestasi Pendidikan dimasa Pandemi Covid 19, Maka Sekiranya Trobosan Yang Lebih efektif dan Efesien adalah "Mendikbud" seharusnya Mengajak Mahasiswa ikut serta dalam Menghijawantahkan Tri Darma Perguruan Tingginya Di Masa Sulit Seperti ini.
"Untuk tidak adanya Kelemahan diposisi Pendidikan Di Indonesia, Maka Sekiranya Pendidikan Harus dibincangkan supaya Pandemi Covid 19 tidak Mempengaruhi Secar Drastis Pendidikan di Indonesia itu sendiri". Tutupnya