Jakarta - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Jakarta timur mengutuk keras tindakan bom bunuh diri dan segala aksi Terorisme adalah tindakan terkutuk dan tidak dapat dibenarkan apapun alasannya.
“Bom bunuh diri tadi pagi di Gereja Katedral Makassar adalah tindakan terkutuk dan tidak dapat dimaafkan. Hal ini menunjukkan adanya gerakan radikalisme yang berusaha mengganggu stabilitas dan kehidupan multikultural di Indonesia terkhususnya di Makasar tegas Jaja Sulaiman Ketua DPC GMNI Jakarta timur
Dia menambahkan semua elemen harus bergotong-royong melawan aksi terorisme secara tindakan maupun pemikiran (doktrin), salah satunya dengan tidak menyebarkan foto dan video kekejaman bom bunuh diri yang terjadi di Makasar.
“Menyebarkan ketakutan dan traumatis kepada masyarakat, serta mengganggu stabilitas Negara adalah salah satu tujuan mereka (pelaku teror), sehingga kita harus menahan diri untuk menyebarkan foto dan video kejadian”. Imbuhnya
Mewakili GMNI Jakarta timur mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga besar Gereja Kadedral Makassar apalagi ditengah umat katolik memasuki pekan suci misa perayaan minggu palma untuk menyambut paskah. GMNI Jakarta timur juga mendukung penuh pihak Kepolisian sebagai penegak hukum dalam menuntaskan kasus ini.
Sebelumnya terjadi ledakan bom yang diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan sekitar pukul 10.35 WITA.Bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ini terjadi di Jalan Kajaolalido Makassar. Ada sebanyak 9 warga terdiri dari 5 petugas gereja dan 4 jemaah gereja sedang menjalani perawatan.