Masiwangpos - Kongres XX Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dinilai dibajak oleh kepentingan elite tertentu. Pasalnya, agenda kongres tidak jelas. Agenda pemilihan ketua umum, sengaja diulur-ulur.
"Alasannya pandemi, agenda pemilihan Ketua Umum, katanya mau diundur hingga Selasa (23/3)," ujar salah satu peserta Kongres yang enggan disebut dikontak dari Balikpapan, Kaltim, Minggu (21/3) sore.
Hingga sore ini, belum ada kepastian kapan digelar pemilihan ketua umum. Dia mensinyalir, ada peran Ketua Umum PB PMII 2014-2016, Aminuddin Ma’ruf, dalam ketidakjelasan dan terus mundurnya agenda kongres.
Padahal, Kongres XX PB PMII ini telah digelar sejak Rabu 17 Maret 2021 lalu dan dibuka langsung secara virtual oleh Presiden Jokowi. Sehari setelah pembukaan, tak ada agenda apapun.
Kemudian pada Jumat (19/3), ada agenda laporan pertanggungjawaban.
Selanjutnya pada Sabtu (20/3) dan hingga Minggu (21/3) sore, belum ada kejelasan Kongres memasuki agenda berikutnya, yakni pemilihan Ketua Umum PB PMII. Padahal sedianya, hari ini agenda pemilihan Ketua Umum berlangsung.
"Aminuddin Ma’ruf, yang tokoh milenial itu, memanfaatkan posisinya untuk memenangkan salah satu calon yang masih kerabatnya, dengan mengulur waktu seperti ini. Jelas tidak sehat," lanjut peserta ini.
Diketahui, Kongres ke XX PMII yang dibuka Presiden Jokowi Rabu (17/3) lalu berbeda dengan kongres sebelumnya karena faktor Pandemi.
Biasanya kongres terpusat di salah satu provinsi, namun untuk Kongres ke XX dilaksanakan per regional terpusat di Kota Balikpapan, Kaltim.
Zona pertama yakni Balikpapan dengan peserta seluruh Ketua PKC, kedua Batam mewakili Seluruh Sumatera, ketiga Bekasi mewakili Banten, DKI, Jabar, dan Jateng, keempat Lombok Timur mewakili Jatim, Bali, NTB dan NTT, kelima Samarinda mewakili Seluruh Kalimantan dan Kendari untuk Sulawesi, Maluku dan Papua.