Bendahara Umum PB HMI Yogi Prasetyo |
MASIWANGPOS.COM, JAKARTA - Pemerintah RI melalui Menteri Koordinator Perekonomiannya Erlangga Hartarto menyampaikan niatannya yang hendak lakukan imfortir beras dengan skala besar. Seperti diketahui, pemerintah akan melakukan impor beras sekitar 1 juta ton untuk menjaga ketersediaan stok beras.
Hal tersebut tertera dalam bahan paparan Menko Perekonomian pada Rapat Kerja Kemendag, pada Kamis (4/3) lalu. Dalam paparan tersebut, tertera bahwa impor sebesar 1 juta ton, yang terbagi 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog untuk menjaga ketersediaan stok beras setelah adanya bansos beras PPKM antisipasi dampak banjir dan pandemi Covid-19.
Dalam hal ini Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melalui Bendahara Umumnya Yogi Prasetio menyampaikan, bahwa wacana pemerintah yang hendak impor beras merupakan penghianatan terhadap para petani. Hal itu Ia sampaikan dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, (9/3/21).
"Jika memang benar pemerintah lakukan impor beras dangan jumlah yang sangat besar, tentu bagi kami itu bentuk penghianatan pemerintah terhadap para petani kita, apa lagi akhir-akhir ini petani memasuki musim panen". Tukas Yogi dalam keterangan tertulisnya.
Selain menyampaikan kekecewaanya, Pria yang akrab dipanggil Mas Gie tersebut-pun meminta pemerintah untuk mengkaji ulang dan lakukan uapaya peninjauan kembali rencana impor beras tersebut, Mas Gie menilai rencana tersebut sangat kontra-produktif dengan langkah pemerintah dalam menggalakkan program peningkatan produksi dan penguatan cadangan pangan nasional melalui program food estate atau lumbung pangan nasional.
"Jelas itu sangat kontra-produktif, disaat pemerintah menggalakan program food estate, tapi di sisi lain lakukan impor, itu kan ngaco, jadi hemat saya pemerintah pikir ulang, dan jaga perasaan para petani tanah air". Tutup Yogi dalam keteranggannya.