Pimpinan Daerah GPI Seram Bagian Timur |
MASIWANGPOS.COM, BULA - Masalah yang sering terjadi di Kabupaten Seram Bagian Timur bukan bersifat insidental, tapi ini adalah akumulasi dari ketidak runutan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Sudah 18 tahun SBT pisah dari Maluku Tengah, tentu diusia tersebut pemerintah sudah tau persis apa masalah utama yang sering dihadapi masyarakat.
Ketua GPI Seram Bagian Timur menilai pemerintah tak punya itikat baik untuk menuntaskan kebutuhan dasar, hal ini disampaikan Dahlan Rumesy, SH di sekretariat GPI SBT Jalan Damai, Kamis, (25/02/2021).
Menurut Rumesy, mestinya pemerintah daerah mampu menterjemahkan program nawacita presiden Joko Widodo, yang salah satu program utamanya adalah mengurangi angka kemiskinan yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Dirinya menyayangkan Pemerintah kesannya mengatur Daerah ini seperti dalam film laga, yang ketika ada masalah baru muncul pahlawan kesiangan.
"Kita hobinya mengkambing hitamkan orang, lalu menyodorkan diri sebagai pahlawan" nah liat saja Kilmury, mereka tiap saat teriak-teriak untuk diperhatikan, selama ini negara kemana? Nanti sudah kaya bagini (peristiwa pasien, salah satu warga mising yang didorong menggunakan gerobak menuju puskesmas Kilmury yang jaraknya sekitar 30 km, kejadian ini sempat viral dan diberitakan diberbagai media, termasuk Net TV dan TV One- red) baru satu tunju muka kaya pahlawan" kesalnya.
"Seram Bagian Timur selalu disoroti masalah keterisolasian, pelayanan kesehatan yang buruk dan pelayanan pendidikan berjalan ditempat. Lalu buat apa Road Map itu dibuat, kemana Program Jangka Pendek, Menengah dan Program Jangka Panjang itu?. Kesal Dahlan.
Dirinya juga menyayangkan langkah yang diambil pemerintah dan DPRD, "jangan hanya hadir saat punya kepentingan saja nanti masyarakat sudah viralkan baru mau salahkan sana sini".tuturnya.
Sehingga itu, dia juga berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru terpilih, untuk membuat peta program prioritas serta zona rawan yang harus diselesaikan lebih dulu.
"Untuk pemerintahan yang baru terpilih, buatlah peta prioritas serta zona rawan yang harus dituntaskan lebih dulu, dengan memanfaatkan semua sumber daya, InsyaAllah SBT bisa keluar dari masalah panjang ini" tutup Rumesy. (MRR)