Gambar Logo IPPMAWAN |
MASIWANGPOS.COM, Ambon – Kasus pembunuhan Husein Ratuanik Suat oleh 10 lelaki begitu menyita perhatian publik. Bahkan, semua pihak menuntut para pelaku dihukum berat atas perbuatan kejinya itu, tak terkecuali Paguyuban Ikatan pemuda pelajar Mahasiswa Wandan ( IPPMAWAN ).
Paguyuban yang menghimpun semua elemen wandan ini mengecam perbuatan tak manusiawi yang dilakukan 10 pelaku terhadap Almarhum Husein Suat. Bahkan, IPPMAWAN menilai kejadian yang menimpa Husein adalah tragedi pembunuhan yang sangat sadis dan masuk dalam penganiyaan sangat berat yang baru pernah terjadi. Pelaku di keroyok dan di tikam oleh 10 sampai lebih dari sepuluh pelaku, dan kejadian ini patut diperhatikan oleh semua pihak.
“Kita mengecam keras dan minta pelaku untuk dihukum seberat-beratnya. Ini tragedi yang sangat Luar Biasa seorang anak mahasiswa bernama Husein dikeroyok ramai-ramai ini oleh pelaku yang juga seusianya,” kata Kemal Rery oleh Wartawan Tinta Rakyat usai Pemakaman tadi.
Atas kejadian ini, dia meminta kepada seluruh keluarga IPPMAWAN untuk Terus mengawal proses pemeriksaan sampai pada tingkat penetapan Hukuman yang di berikan oleh pihak berwajib.
Tak hanya di tataran keluarga, Mantan Ketum IPPMAWAN Ini juga meminta kepada semua Sahabat Almarhum, Organisasi yang di naungi Almarhum agar sama sama mengawal proses ini sampai tuntas.
“Ayo Teman Teman Almarhum, Organisasi Organisasi yang selama ini tempat Almarhum berproses mari katong bahu membahu menjaga dan mengawal proses ini sampai tuntas.
Kami juga meminta kepada Aparat Kepolisian Agar 1×24 jam semua pelaku sudah di tangkap dan Di Hukum sesuai dengan perbuatan para pelaku,”tegas Kemal.
Husein tercatat kelahiran Ambon, 3 April 1997. Dia juga mantan Ketua Osis SMA Negeri 11 Ambon dan Ketua Umum Dewan Perwakikan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
Dia juga pernah mewakili Unpatti dalam perukuran mahasiswa Tahun 2018 di Universitas Andalas, Sumatera Barat.
Sehingga ini merupakan satu kesedihan yang sangat mendalam juga bagi Maluku karena salah satu putra terbaiknya telah pergi. (PAU)