Pernyataan sikap GPI Maluku |
MASIWANGPOS.COM, AMBON - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Provinsi Maluku ingatkan Pemerintah Provinsi Maluku untuk antasipasi kerumunan saat kunjungan Presiden Ke Maluku.
Hal ini disampaikan Sekretaris Umum PW GPI Maluku Paramita Rumbia, mengingat Maluku masih dalam masa transisi Pandemi Covid-19 yang tak urung selesai.
Seperti yang direncakan bahwa Presiden akan berkunjung ke Ambon sekitar bulan Maret dalam rangka meninjau lokasi pembangunan Ambon New Port, dan Pelabuhan Lumbung Ikan Nasional (LIN) terintegrasi yang berada antara Desa Waai-Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Sehingga itu Paramita mengingatkan agar jangan sampai kunjungan presiden ke Ambon dapat memicu kerumunan sehingga bisa saja terjadi clauster baru kasus positif Covid-19. Yang sebelumnya sudah dilaporkan terjadi tren kenaikan pasien positif sebanyak 44 orang, sementara tidak ada angka penurunan pasien sembuh.
"Kita sementara menghadapi transisi, yang terkonfirmasi ada penambahan pasien positif 44 orang, sehingga itu protokol kesehatan harus lebih ditinggkat lagi, salah satunya menghindari kerumunan" tutur Paramita kepada media ini . Kamis, (25/02/2021).
Dirinya berharap agar jangan sampai situasinya sama seperti kunjungan Presiden ke Maumere NTT pada tanggal 23 Februari lalu, yang menyebabkan kerumunan yang tidak bisa dihindari, situasi di NTT itupun juga mendapat respon yang serius dari PP GPI yang berujung akan dilaporkan ke Mabes Polri.
"Jangan seperti waktu presiden ke NTT, menyebapkan kerumunan" imbuhnya.
Maluku rentan terhadap penyebaran Covid-19, ini karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pandemi Covid-19 sangat rendah, sehingga itu Paramita tegaskan agar Pemerintah Provinsi lebih waspada terhadap situasi yang dapat menimbulkan bertambahnya kasus baru covid-19.
"Kan Maluku rentan, tingkat kepercayaan masyarakat rendah, sehingga itu Pemprov harus lebih waspada, dengan menghindari kerumunan saat kunjungan Presiden ke Maluku" Tutup Paramita. (EG).