Masiwangpos - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan partainya (Partai Demokrat) oleh orang di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut membuat Koordinator Forum Blogger Indiependent (FBI) Jabodetabek angkat bicara terkait pernyataan hal tersebut.
Ibrahim Malik Fatsey (IMF) menyebut, pernyataan AHY sama halnya membuat beban dan gaduh negara, "berpolitik itu jangan seperti itu, Pak Jokowi atau Istana itu sudah banyak beban yang harus dibereskan, bukan hanya urus AHY dan demokrat aja.
Apalagi dimasa pandemi ini. jadi saya berharap, AHY, jangan jadi beban negara atau menambah beban negara. Kata Ibrahim Malik Fatsey (IMF) di Jakarta, Selasa, (02/02/2021)
Sebagai generasi muda, kata IMF dirinya merasa prihatin dengan pernyataan yang disampaikan AHY kepada Istana Negara.
Harusnya, AHY sebgai anak muda memberikan peryataan yang penuh semangat dan menggelorakan, bukan malah sebaliknya membuat pernyataan yang menjadi beban negara.
"Saya lihat AHY kok sok hebat, padahal usia poltiknya masih bau kencur. Apalagi kita semua tahu bahwa Partai Demokrat setelah pak SBY melepas jabatan presiden, partai ini seperti kapal keram.
Lebih mengeherankan lagi, kok syahwat poltik AHY ingin jadi wapres gitu loh, yang konon katanya akan berpasangan dengan Anies Baswedan di Pemilu 2024 mendatang". Tutur Ibrahim
Selain itu, ia melihat ada langkah politik yang tidak elok dilakukan oleh AHY yaitu dirinya melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo yang diketahui surat tersebut sebagai bentuk tabayun AHY kepada Jokowi.
"Kalau kita lihat dari alasan AHY, nggak ada urusannya Jokowi dengan Partai Demokrat. Kalau mau tabayun datang aja ke pak SBY sebagai ketua Dewan Pembina Partai berlambang Mercy itu.
Bagi saya ini adalah langkah, pendidikan dan pelajaran serta prakterk politik yang tidak mendidik" Lanjutnya
"Sebenarnya AHY harus jujur, bahwasannya ia sedang mencari perhatian semata dari Istana atau Pak Jokowi. Nggak usah malu-malu deh, tinggal ngomong aja sama pak presiden Jokowi agar tidak membuat gaduh dan jadi beban rakyat juga negara". terangnya
Selain AHY, Koordinator FBI Jabodetabek, menyinggung pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diposting akun twitternya pada, Senin, (1/02/2021) kemarin.
Pasalnya SBY sebagai mantan Presiden RI jangan ikut baper dan membuat kegaduhan lewat media sosial. "kalo begini jadinya, anak dan bapak sama saja"
"Sebagai mantan presiden kan pasti paham betul itu soal kerja - kerja Istana, apalagi di era kepemimpinannya pak SBY selalu curhat. Ingat ya..!! kalau orang sering curhat itu berarti, banyak beban. U
Untukitu harus tegur anaknya agar jangan lagi membebani negara, curhat itu cukup di lingkaran pak SBY dan Partai Demokrat aja, jangan dibebani ke negara lagi. Kata Agung Hapsa CUKUP...!!! Tutup IMF sambil berkelakar