Hasil kesepakatan tersebut sudah diserahkan oleh Kompolnas kepada Presiden Jokowi setelah usai melakukan fit and proper test calon kapolri gantikan Idham Azis. Ada beberapa persoalan baik internal maupun eksternal polri yang dinilai wajib diselesaikan oleh listyo Sigit Prabowo. Berikut peroslan-persoalannya yang dirangkum oleh Forum Blogger Independent (FBI) :
1. Tiga Oknum Anggota Kepolisian yang digerbek warga saat menggunakan barang terlarang (SABU) yang secara jelas kasusnya membuat buruk nama dan citra kepolisian dimata masyarakat indonesia dan dunia.
2. Kasus Pembantaian Sadis Keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah, yang hingga hari ini belum tuntas diselesaikan oleh instansi kepolisian RI.
3. kasus penyiraman Novel Baswedan yang hingga hari ini masyarakat terus bertanya-tanya perihal kecepatan dan kekuratan kepolisian menuntaskan permaslahan tersebut.
4. Persoalan Judi Online yang hari ini marak terjadi, yang juga sampai saat ini kepolisian pun diduga ikut terlibat di dalamnya.
5. Kasus Red Notice Djoko Tjandra yang merusak nama besar lembaga Kepolisian Republik Indonesia
6. Perlunya keterbukaan Laporan Penyerapan Anggaran Keuangan Internal Kepolisian yang disampaikan Indonesia Corruption Watch (ICW) perihal Polri telah membelanjakan Rp 408,8 miliar untuk membeli perlengkapan alat pengaman demo UU Cipta Kerja (Ciptaker).
Koordinator Nasional FBI, Abdullah Kelrey menegaskan, persoalan-persoalan diatas termasuk dosa sosial yang seharusnya sudah tidak menjadi momok dimasyarakat Indonesia. Karena, ini sangat mencederai nama Institusi Kepolisian Republik Indonesia.
lebih lanjut, Koordinator FBI berharap, Listyo Sigit Prabowo yang rencananya akan dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu, (27/1/2021) nantinya wajib menyelesaikan dosa-dosa sosial diatas.
"ini penting dan perlu di selesaikan. Bagiamana pak Listiyo Sigit bisa menjalankan program atau visi-misi yang dijelaskan dalam Fit and proper test di DPR kemarin. Jika dosa-dosa ini tidak di tuntaskan, bias jadi momok nantinya dimata masyarakat. Untuk itu kami berharap, jangan ada tambal sulam program di tubuh institusi kepolisian Republik Indonesia" Tegasnya
Terakhir saya ingin sampaikan bahwa tugas pak Listyo itu berat, untuk mengurangi beban dan tanggung jawab terebut, perlu menyelesaikan dosa-dosa sebelumnya terlebih dahulu, agar nama besar dan citra lembaga yang sama-sama kita cintai ini harum dan besar dimata masyarakat Indonesia dan Dunia. Tutupnya