Doc: Lempeng Madu Hutan |
Masiwang.online, Tum- Madu Hutan Desa Tum Kecamatan Werinama Kabupaten Seram Bagian Timur sudah terkenal namun belum diproduksi secara luas oleh masyarakat.
Hampir setiap tahun masyarakat Desa Tum secara tradisional mengambil Madu Hutan dan memproduksi secara rumahan kemudian dijual ke pasar lokal.
"Setiap hari Beta (saya) bisa dapatkan 40 liter, Katong (kita) sekitar 10 orang yang sering cari madu hutan. Jadi Katong samua bisa kumpulkan sekitar 200 liter per hari" tutur Jumat Kubal, Minggu (26/01/2020).
Salah satu hal yang harus dicoba saat berkunjung ke Werinama Seram Bagian Timur (SBT) ialah mencicipi madu hutan. Ada dua kecamatan di kabupaten ini sebagai penghasil madu yaitu kecamatan Werinama dan kecamatan siwalalat namun ada juga kecamatan yang memiliki hutan yang menghasilkan madu.
Desa Tum sebagai penghasil madu terbanyak di kecamatan Werinama selalu kebanjiran order dari berbagai kalangan, ada yang memang untuk konsumsi sendiri ada juga yang dipesan sebagai oleh-oleh, bila dibeli langsung didaerah penangkapan biasa dijual curah per botol Rp. 100.000 sedangkan kalau sudah berpindah tangan di bandrol dengan harga Rp. 150.000 s.d Rp. 200.000/botolnya.
Khasiat dan cita rasa madu hutan Tum juga sudah terkenal namun belum memiliki rumah produksi sehingga sangat sulit untuk ditemukan dipasaran.